Popular Post

Posted by : 7to8 Rabu, 28 Mei 2014

Akhirnya ketemu juga dengan teman lama semasa di kampus dulu dan kini menjelma sebagai orang yang serba bisa saya kira, he he he. Kali ini saya coba share pengalaman teman saya ini berdasarkan diskusi singkat beberapa waktu lalu. Berikut kisahnya :

Saya : Bosan jadi pegawai?
Teman : Bukannya bosan bro, tapi aku sudah lama tidak merasakan bebas seperti ini.
Saya : Maksudnya?
Teman : Kamu kan tahu kalau guru honorer itu selalu saja terbayangi pemecatan, atau malah gaji diturunkan, diperlambat, belum lagi label sebagai guru ilegal di sekolah negeri.
Saya : Masa sih...
Teman : Itulah yang aku alami. Dulu waktu SDN Ketintang 1 belum merger saja aku sudah tidak dimasukkan ke SK PBM, kasarannya itu statusku ilegal di sana. Nah, pas pergantian kepala sekolah plus keputusan merger dengan SDN Ketintang 3, masa depanku di sana semakin suram.
Saya : Waduh...
Teman : Gajiku diturunkan dari cuman 1juta menjadi 300ribu!!!
Saya : Kejam sekali ...
Teman : Mana cukup buat anak istriku gaji segitu ...
Saya : Terus ...
Teman : KS nya pengecut, mending guru-guru Ketintang 1 yang baik dan diam-diam lah, ini malah dipertemukan dengan guru-guru Ketintang 3 yang pandai cari muka, apalagi TUnya yang katanya waras itu ya... sebenarnya ga waras! hanya gara-gara beruntung namanya tercatut sebagai peserta lolos ujian honorer K2, tingkah lakunya ga karuan.
Saya : Punya bukti?
Teman : Barang-barang inventaris di sana banyak yang raib. Mau lapor ke dinas khawatir ini itu, mau lapor ke bu Risma ga tahu caranya. Kalau masih ada yang menyangsikan, saya berani berani bersumpah Demi Allah. Bayangkan saja, orang yang ditugasi untuk menjaga sekolah yang merger itu tak lain adalah pencuri sepeda siswa yang sempat diperkarakan dan dibebaskan karena suap!
Saya : Walah...


Teman :  Ceritanya kan dua bangunan fisik sekolah itu dihancurkan untuk direnovasi ulang, nah barang-barang inventaris di sana otomatis carut marut dan tergeletak tak beraturan. Siapapun pasti bisa mengambil barang-barang milik sekolah, apalagi punya Ketintang 1 yang masih bagus-bagus, kecuali jika penjaganya sigap, pastilah tidak bisa.
Saya : Trus yang bertanggung jawab menjaga itu siapa?
Teman : Ya jelas TU dan penjaga sekolahnya bro. TUnya ga waras, penjaga sekolah mantan maling, KSnya cuman plonga-plongo, guru-gurunya, khususnya Ketintang 3 tuh banyak yang doyan namanya uang BOS! Kalau ga percaya lihat laporannya!.
Saya : Tapi selama ini kan tidak ada kasus...
Teman : Kalau kita mau mengecek kebenaran laporan BOS itu seharusnya 3 elemen di dalamnya diikutsertakan. Penanggung jawab BOS, guru dan komite. Kalau cuman 1 elemen yang diperiksa ya jelaslah mereka bisa bohong. Bilang saja gaji si A sekian ke tim monev, padahal si A hanya menerima sepersekian. Jadi kan tidak ada kroscek hanya cek doang!
Saya : Oh... btw, sekarang kegiatan harian apa nih?
Teman : Ya ini buka usaha sendiri, alhamdulillah masih baru saja sebulan sudah ngantongi 2 juta, he he
Saya : Semoga barokah dan jangan lupa sedekah!
Teman : Tentu!!!

Selepas itu saya bertekad untuk mencoba mempublikasikan hasil percakapan saya tersebut tanpa sepengetahuan teman saya biar para oknum yang bermain di SD ini kapok!

Oh ya, ini brosur usaha teman saya, kalau mau order komen saja di bawah. Trims.

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © Seven to Eight - Date A Live - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -